Vagina terasa sakit bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti infeksi, trauma fisik, dan endometriosis. Kondisi tersebut bisa diatasi dengan obat-obatan maupun operasi.Vagina terasa sakit saat menstruasi mungkin sudah biasa dialami oleh sebagian wanita. Namun, bagaimana jika rasa sakit itu terus muncul padahal tidak sedang haid? Tentu, hal ini akan sangat mengganggu.
Vagina sakit bisa terjadi sebagai gejala berbagai penyakit seperti endometriosis hingga infeksi jamur dan bakteri. Kondisi ini juga dapat terjadi akibat cara berhubungan seksual yang terlalu keras dan gangguan saraf pada area vagina.
Baca Juga : Masker Bubble Benar Bermanfaat Atau Cuma Tren Kecantikan?
Selain menstruasi, ada beberapa hal lainnya yang bisa menyebabkan vagina terasa sakit, seperti berikut ini:
Infeksi jamur adalah salah satu penyebab vagina sakit yang paling umum. Rasa sakit yang timbul akibat kondisi ini biasanya disertai juga dengan rasa gatal, panas, dan keluarnya keputihan yang kental dari vagina.
Selain infeksi jamur, infeksi bakteri pada vagina, bacterial vaginosis, juga dapat menjadi salah satu penyebab vagina terasa nyeri. Tak hanya sakit, infeksi bakteri juga akan membuat Anda mengalami rasa panas pada vagina, berbau amis, gatal, dan sakit saat berhubungan seks.
Jenis infeksi lainnya, seperti penyakit menular seksual (gonore, klamidia, dan trikomoniasis) juga bisa menyebabkan vagina sakit. Tak hanya itu, infeksi menular seksual tersebut juga dapat menyebabkan rasa gatal dan sensasi terbakar pada vagina.
Baca juga : 11 Manfaat Virgin Coconut Oil (VCO): Nutrisi Penuh Luar-Dalam
Trauma fisik pada vagina dapat terjadi karena berbagai hal, dari yang ringan seperti akibat kesalahan dalam mencukur rambut kemaluan, hingga yang cukup berat, seperti kekerasan seksual dan proses persalinan.
Tanpa lubrikasi atau pelumas yang cukup, berhubungan seksual bisa terasa menyakitkan. Vagina yang terlalu kering bisa membuat wanita berisiko mengalami goresan atau pengikisan pada dinding vagina dan memicu rasa sakit yang akan bertahan cukup lama.
Kurangnya cairan vagina bisa disebabkan oleh rendahnya kadar hormon estrogen. Pil kontrasepsi ataupun metode kontrasepsi hormonal lainnya adalah penyebab umum dari berkurangnya produksi estrogen di tubuh.
Jika Anda memiliki kondisi vagina kering, untuk mengatasi rasa sakit pada vagina yang muncul, Anda bisa melakukan foreplay lebih lama sebelum berhubungan seks atau menggunakan pelumas berbahan dasar air.
Baca juga : INFO SLOT GACOR SELASA, 24 MEI 2022
Vulvodynia adalah nyeri kronis yang muncul di area sekitar bukaan vagina (vulva). Kondisi ini bisa bertahan lama, setidaknya 3 bulan dan berisiko menimbulkan rasa nyeri tak tertahankan di vagina. Vagina sakit karena vulvodynia bisa membuat Anda sulit untuk duduk dalam jangka waktu lama ataupun berhubungan seks.
Hingga saat ini, penyebab vulvodynia belum bisa diketahui secara pasti. Namun, kemungkinan besar ini berhubungan dengan saraf yang menginervasi vulva. Kerusakan saraf tersebut bisa terjadi akibat proses persalinan yang berat, operasi, saraf kejepit, hingga akibat infeksi jamur vagina yang parah.
Di area bukaan vagina, terdapat kelenjar bernama bartolin yang berperan untuk membantu lubrikasi. Penyumbatan pada kelenjar tersebut akan mengakibatkan kista bartolin yang menyebabkan benjolan keras disertai rasa sakit pada vagina.
Endometriosis terjadi ketika dinding rahim tumbuh di luar rahim. Kondisi ini akan membuat pengidapnya merasa sangat kesakitan saat menstruasi dan berhubungan seks.
Baca juga : Cara Merawat Kulit Wajah yang Baik dan Benar
Gangguan pada dasar panggul bisa membuat vagina terasa sakit saat berhubungan seksual dan buang air. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, tapi yang paling umum adalah akibat kram pada otot di area tersebut.
Firbroid rahim adalah benjolan yang tumbuh di rahim dan tidak mengarah pada kanker. Pertumbuhan benjolan ini bisa menyebabkan rasa sakit pada vagina. Namun, rasa sakit yang muncul bukanlah rasa sakit yang tajam, melainkan rasa seperti tertekan sesuatu yang berat dalam jangka waktu lama.
Adenomyosis sebenarnya adalah kondisi yang menyerupai endometriosis. Hanya saja pada adenomyosis, jaringan rahim tidak tumbuh di luar rahim, melainkan di dinding otot rahim. Selain rasa sakit pada vagina, kondisi ini juga bisa sebabkan kram hebat saat menstruasi dan nyeri saat berhubungan seksual.
Terdapat banyak hal yang menyebabkan vagina sakit. Itu sebabnya, pengobatannya pun berbeda-beda tergantung penyebabnya. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi vagina yang terasa sakit, antara lain:
Jika vagina sakit akibat infeksi, dokter akan meresepkan obat-obatan. Pada infeksi bakteri, dokter akan meresepkan obat antibiotik. Sementara itu pada infeksi jamur, dokter akan meresepkan obat antijamur. Dokter juga dapat meresepkan salep yang bisa bantu mengurangi rasa nyeri, seperti salep lidocaine untuk dioleskan ke vagina. Jika rasa nyeri juga disertai dengan pembengkakan, rasa panas, dan iritasi, dokter akan meresepkan krim berisi krim steroid topikal.
Pada kondisi yang lebih parah, dokter dapat merekomendasikan operasi sebagai jalan untuk mengatasi rasa nyeri pada vagina. Biasanya perawatan ini dipilih untuk kondisi vulvodynia. Semakin cepat perawatan dimulai, maka rasa sakit pada vagina akan semakin cepat hilang. Untuk memeriksakan vagina terasa sakit, Anda bisa konsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin.
http://cintaexabet88.org
Direct Chat : https://direct.lc.chat/13376502/